Bloomberg Technoz, Jakarta – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mendorong pemerintah untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi logam tanah jarang atau rare earth elements (REE) selepas pembentukan Badan Industri Mineral.
Ketua Umum Perhapi Sudirman Widhy Hartono berharap kehadiran lembaga mineral baru itu dapat meningkatkan program eksplorasi LTJ yang saat ini relatif terbatas.
“Memang diharapkan pemerintah untuk dapat meningkatkan program eksplorasi mineral LTJ ini guna mendapatkan data sumber daya dan cadangan yang lebih lengkap,” kata Widhy saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).
Widhy menerangkan potensi cadangan LTJ di dalam negeri relatif besar di tengah potensi cadangan mineral yang tersebar di sejumlah wilayah tambang saat ini.
Dia menambahkan potensi LTJ itu bisa diidentifikasi lewat bahan galian primer atau mineral ikutan pada komoditas tambang mineral lain seperti nikel dan timah.
“Diharapkan pemerintah bisa menyediakan alokasi khusus untuk kegiatan eksplorasi detail atas keberadaan mineral logam tanah jarang ini,” kata dia.

Di sisi lain, dia menilai positif penunjukkan Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral. Saat ini, Brian menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktiristek).
Menurut Widhy, penunjukkan Brian bisa menjadi katalis positif untuk pengembangan eksplorasi dan riset LTJ di dalam negeri.
Apalagi, kata Widhy, Brian memiliki latar belakang pendidikan yang tepat untuk mengembangkan potensi LTJ terkait dengan pemenuhan kebutuhan industri strategis di dalam negeri seperti pertahanan dan teknologi tinggi lainnya.
“Ini akan lebih baik dibandingkan jika pengelolaan bahan mineral strategis tersebut oleh pihak umum yang bisa saja kemudian dijual dan dimanfaatkan oleh pihak negara luar,” tuturnya.
Sebelumnya, Brian dilantik sebagai Kepala Badan Industri Mineral oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Adapun, pelantikannya tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 77/2025 tentang Penangkatan Kepala Badan Industri Mineral.
Rencanannya, lembaga yang berdiri sendiri di luar kelembagaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kemendiktiristek itu bakal mengelola dan mengawasi pemanfaatan LTJ.
“Nantinya mengelola industri mineral strategis yang terkait untuk industri pertahanan ya, karena material strategis ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa, juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita,” kata Brian, ditemui usai dilantik di Istana Kepresidenan.
Brian memastikan jabatan baru itu tidak akan mengganggu mandat eksistingnya sebagai Mendiktiristek.
“Nanti kita tentu sesama badan negara, kita akan mengoordinasikan pembagiannya bagaimana, karena ini diharapkan muatan teknologinya cukup banyak, jadi pengembangan di perguruan tinggi terkait dengan mineral LTJ diharapkan bisa didorong diaplikasikan di industri,” kata Brian.