Kementerian ESDM bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri saat ini tengah menginisiasi penyusunan standar nasional terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam sektor pertambangan di Indonesia sebagai upaya tindak lanjut hasil KTT BRICS 2025, Panel on Critical Energy Transition Minerals (CETM) oleh PBB, serta Critical Raw Minerals Producing Countries (CRM) Dialogue. Adanya standar ini diharapkan dapat menjawab tantangan global terkait penerapan prinsip ESG, serta dalam mendukung pengakuan internasional terhadap standar pertambangan berkelanjutan nasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari Kamis tanggal 14-Agustus, Kementrian ESDM menyelenggarakan FGD Nasional “Penguatan Praktik ESG melalui Pengembangan Sertifikasi Keberlanjutan pada Sektor Pertambangan dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan Akses Pasar Internasional” yang diselenggarakan di Gedung Sekretariat Jenderal Kementrian ESDM, dimana PERHAPI diundang menjadi salah satu narasumber.
PERHAPI mengirimkan Bapak Tonny Gultom, Ketua Komite Ahli ESG Indistri Nikel PERHAPI guna menyampaikan paparannya, terutama memberikan update mengenai progress penyusunan standard ESG industry nikel yang saat ini dilakukan oleh PERHAPI.
Instructor
